TEMPO.CO, Jakarta - Sejak pagi hari, ratusan pegawai PT Unilever Indonesia Tbk. telah berdatangan di Fasilitas Produksi Unilever di kawasan industri Jababeka, Jawa Barat. Pada hari Selasa, 18 Mei 2021 itu, produsen barang konsumsi masyarakat tersebut bersiap menjadi salah satu perusahaan yang mengawali program Vaksinasi Gotong Royong di Indonesia.
"Kami memulai dengan 320 karyawan tapi akan kami teruskan untuk memvaksinasi kurang lebih sepuluh ribu karyawan dan juga keluarganya," ujar Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti dalam siaran langsung dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 18 Mei 2021.
Ira berharap partisipasi perusahaannya dalam program vaksinasi mandiri itu bisa membantu Indonesia mencapai herd immunity lebih cepat. Indonesia sedikitnya baru menyuntikkan 23 juta dosis vaksin kepada masyarakat. Padahal, untuk mencapai kekebalan kelompok, pemerintah memperkirakan sekitar 380 juta dosis vaksin perlu disuntikkan kepada masyarakat.
"Dengan herd immunity yang singkat, kita juga bisa membuat masyarakat Indonesia bisa terhindar dari Covid-19 dan ekonomi kita bisa kembali pulih,” ujar Ira.
Asa memulihkan perekonomian memang menarik animo para pelaku usaha untuk bisa segera mendapat vaksin Covid-19. Pada 2020, pagebluk menghantam perekonomian Indonesia sehingga anjlok 2,07 persen ketimbang tahun sebelumnya.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan gagasan vaksin Gotong Royong lahir dari pertemuan antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan para pengusaha pada Januari 2021. Di pertemuan tersebut, kata Rosan, Jokowi mencetuskan ide adanya vaksin mandiri, yang kemudian menjadi vaksin Gotong Royong.
"Alhamdulillah ini mendapatkan respons yang positif, tidak hanya dari para menteri, pemerintah, juga dari dunia usaha,” kata Rosan. Hingga kemarin, ia mengatakan 22.736 perusahaan telah terdaftar dalam program tersebut. Dari jumlah perusahaan itu, diperkirakan sepuluh juta karyawan dan keluarganya akan mendapat suntikan vaksin tersebut.